Jumat, 21 Februari 2014

RESUME MATA KULIAH TIK



RESUME MATA KULIAH TIK
PERTEMUAN I
PERGESERAN PARADIGMA PENDIDIKAN
A)    Pergeseran Paradigma Pendidikan
Pergeseran paradigma pendidikan  pada hakikatnya ditandai dengan adanya perubahan. Perubahan itu terjadi karena dua hal yaitu perubahan orientasi dan persaingan persyaratan kerja yang mencakup standar kompetensi lulusan dan perubahan kurikulum serta perubahan pendekatan pembelajaran dari TCL ke SCL yang mencakup perubahan strategi pembelajaran.
Perubahan yang terjadi semestinya nampak dalam lulusan lembaga pendidikan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat, dunia kerja, profesional, dan generasi masa depan.
B) Orientasi Kurikulum
Pergeseran paradigma pendidikan dilandasi oleh empat orientasi kurikulum yaitu kurikulum nasional 1994 (KURNAS 1994), kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan Kurikulum 2013.
·         KURNAS 1994
Berorientasi pada penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai target kurikulum program studinya
·         KBK
Berorientasi pada penguasaan kompetensi di bidang pekerjaan tertentu sesuai dengan kurikulum bidang studinya.
·         KTSP
Berorientasi pada penguasaan kompetensi pada tingkat satuan pendidikan
·         Kurikulum 2013
Berorientasi pada penguasaan kompetensi di bidang pekerjaan tertentu
Keempat kurikulum di atas berorientasikan kompetensi tertentu. Lalu apa yang dimaksudkan dengan kompetensi?


C) Kompetensi
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas pada bidang pekerjaan tertentu.
1.1  Konstruksi Kurikulum 2013
A.    Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan berdasarkan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi pembelajaran dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Kurikulum 2013 ditandai dengan adanya pergeseran pendekatan dalam pembelajaran yaitu dari TCL (Teacher Centre Learning) menjadi SCL (Student Centre Learning). Mengapa SCL?
Karakteristik pendekatan SCL:
·         Guru/Dosen dan peserta didik secara aktif bersama-sama membangun pengetahuan
·         Guru/Dosen lebih berperan sebagai fasilitator yang membimbing peserta didik belajar daripada pemberi informasi.
·         Belajar bukan hanya penguasaan materi perkuliahan tetapi juga diarahkan pada pengembangan karakter peserta didik.
·         Belajar dan evaluasi dilakukan secara bertahap dan terintegrasi (pendekatan proses).
·         Belajar merupakan proses pengembangan pengetahuan. Jawaban salah terhadap suatu pertanyaan dianggap bagian dari belajar.
·         Proses belajar lebih kolaboratif & kooperatif
·         Belajar dapat dilakukan dimana & kapanpun
·         Belajar diarahkan pada pencapaian kompetensi mahasiswa melalui proses, penemuan, dan pemecahan masalah.
·         Belajar diarahkan pada pembelajaran berbasis aneka sumber daya.
·         Proses pembelajaran cenderung menggunakan pendekatan interdisiplin
·         Merumuskan tujuan/kompetensi pembelajaran
·         Menyediakan dan memberikan pengalaman belajar sesuai dengan tuntutan kompetensi
·         Menciptakan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
·         Mengecek perkembangan belajar peserta didik secara pribadi.
·         Mendorong peserta didik berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah.
·         Menjelaskan tentang norma, aturan, standar kompetensi
·         Selain harus memperhatikan perkembangan bidang ilmunya, dosen juga harus membuka diri terhadap peningkatan mutu pembelajaran.
·         Dosen merupakan perancang pembelajaran yang terus menerus melakukan penilaian dan pencarian informasi untuk meningkatkan mutu pembelajarannya (peranan IT dominan)
·         Misi institusi harus diletakkan pada belajar peserta didik.
·         Institusi harus bertanggung jawab terhadap proses belajar peserta didik.
·         Memberikan dukungan dan meningkatkan mutu belajar peserta didik. Menjadi... adalah pekerjaan semua orang dan mengarahkan pada pengambilan keputusan di perguruan tinggi.
Pendekataan SCL mengakibatkan perubahan strategi pembelajaran. SK Mendiknas No.045/U/2002...elemen-elemen kompetensi (pasal 2 ayat 1 dan 2) menegaskan bahwa isi dan metode pembelajaran dapat dikreasi secara bebas oleh setiap lembaga pendidikan sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan.
B.     Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran harus lebih menyenangkan, bermakna, memberdayakan aneka sumber, dan berorientasi pada T.I.
·         Strategi Pembelajaran Lebih Menyenangkan
Strategi ini didasarkan pada aktivas penyebab belajar yaitu:
Ø  Bukan sesuatu yang menakutkan
Ø  Pengalaman dan petualangan yang unik
Ø  Bagian dari bersenang-senang
Ø  Menciptakan pengalaman yang baru
Ø  Impianku
·         Strategi Pembelajaran Lebih Bermakna
Strategi ini dipengaruhi oleh prinsip perbuatan belajar harus:
Ø  Menjawab kebutuhan sehari-hari
Ø  Berguna untuk banyak hal (pekerjaan, sekolah, karir,dll)
Ø  Menciptakan perubahan terus menerus
Ø  Menjanjikan masa depan yang lebih baik
·         Startegi Pembelajaran Memberdayakan Aneka Sumber
Strategi  pembelajaran ini dimaksudkan antara lain:
Ø  Menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar
Ø  Belajar berbasis teknologi informasi (IT)
Ø  Pemberdayaan Nara Sumber
Ø  Menggunakan multi media, dll
·         Strategi Berorientasi Pada IT
Strategi berorientasi pada IT mencakup beberapa hal:
Ø  Memberdayakan kemajuan teknologi
Ø  Menggunakan IT sebagai solusi untuk kebutuhan informasi
Ø  Menjawab perubahan yang bergulir sangat cepat
Ø  Menjadikan masa depan lebih baik.
C.     Pengelolaan Pembelajaran
Prinsip pengelolaan pembelajaran meliputi:
Ø  Pembelajaran tidak terbatas di ruang kelas.
Ø  Pembelajaran memberi kesempatan seluas mungkin pada mahasiswa untuk bersentuhan dengan objek yang dipelajari
Ø  Siswa menjadi pelaku pembelajaran
D.    Prinsip Pergeseran Paradigma Pembelajaran
Ø  Keberhasilan institusi dinilai berdasarkan mutu belajar peserta didik.
Ø  Belajar menjadi tanggung jawab bersama
Ø  Institusi harus menjadi pebelajar sehingga dari waktu ke waktu yang dihasilkan adalah belajar
Ø  Lingkungan belajar harus diciptakan agar terjadi proses penemuan dan pembangunan pengetahuan daripada sekedar transfer ilmu pengetahuan





PERTEMUAN II
PENDIDIKAN BERBASIS TIK

A.    Apa Itu Pendidikan Berbasis TIK
Pendidikan berbasis TIK adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai medium penyampai pesan dalam belajar.
B.     Pendekatan TIK dalam Pendidikan
            Pendekatan TIK dalam pendidikan dipengaruhi oleh beberapa hal:
Ø  Dimulai dari masuknya media dalam pembelajaran
Ø  Berkembangnya teknologi AVA
Ø  Masuknya teknologi komputer dalam pendidikan memicu lahirnya ragam pendidikan berbasis TIK.
C.     Ragam Pendidikan Berbasis TIK
Ø  Distance Education
Ø  Dual Mode Education
Ø  Virtual Education
Ø  Virtual University
Ø  Virtual School,dll.
D.    Trend TIK dalam Pembelajaran
Trend TIK dalam Pembelajaran dilakukan dalam rupa integrasi, konvergensi, interaksi, dan on-line/jaringan.
E.     Teknologi Informatika
Teknologi informatika memicu lahirnya berbagai model pembelajaran yang berbasis komputer. Diantaranya: E’LEARNING, ON LINE LEARNING, BLENDED LEARNING,dll. Lalu Mengapa harus pendidikan berbasis teknologi? Pendidikan berbasis teknologi dipengaruhi oleh mobilitas yang tinggi. Kendala terbesar dalam penggunaannya adalah kontrol ada di tangan pengguna, tidak ada sentuhan  kemanusiaan, SDM disain instrusional terbatas.
Multimedia merupakan interaksi komponen audio yang meliputi interaktif, transisi, audio, visual, warna, animasi dan hypertext.

PERTEMUAN III
COMPUTER BASED INSTRUCTION
A.    Apa Itu Pembelajaran Berbasis TIK
Pembelajaran berbasis TIK (Computer Based Learning) merupakan implementasi dari pergeseran pendekatan TCL ke SCL. Ada dua pendekatan pembelajaran berbasis TIK yaitu:
1)      Yang Bersifat Off-Line
Yang bersifat off-line yaitu pemetaan konsep yang mencakup drill, tutorial, games, simulasi, CD interaktif,dll.
2)      Yang Bersifat On-Line
Yang bersifat on-line mencakup Web Based Learning, Technology Based Learning, dan Distance Learning.
Ø  Web based learning (on line learning)
Mencakupi: e’learning. Online learning, blended learning, mobile learning, web based, dll.
Ø  Technology based learning (e learning)
Mencakupi e’learning, distance education, dual mode education, virtual education, virtual university, dll.
Ø  Distance learning (integreted learning)
B.     Fungsi TIK
Fungsi TIK yaitu sebagai sumber belajar dan media pembelajaran.
a)       Sebagai sumber belajar .
Sebagai sumber belajar TIK menjawab kebutuhan informasi, layanan yang cepat dan murah, serta informasi terkini.
·         Menjawabi kebutuhan informasi maksudnya:
Ø  Mengintegrasikan TIK sebagai sumber belajar.
Ø  Memastikan alamat-alamat situs yang akan dikunjungi
Ø  Mengembangkan LKS berbasis PBK
Ø  Membuat lembar refleksi diri
·         Layanan yang cepat dan murah
Ø  Meninggalkan kebiasaan satu sumber belajar
Ø  Menggunakan aneka sumber belajar
Ø  Mengefektifkan penggunaan internet
·         Menyediakan Informasi Terkini/Baru. Hal ini berarti:
Ø  Cepat yaitu terkoneksi ke semua sistem jaringan perpustakaan
Ø  Terkini yaitu informasi secara teratur diperbaharui.
b)      TIK sebagai media pembelajaran
Tujuan utama adalah agar pesan yang disampaikan mudah dimengerti oleh peserta didik. Sedangkan tujuan khusus adalah:
Ø  Memberi pengalaman belajar yang berbeda
Ø  Menumbuhkan sikap dan keterampilan BTI
Ø  Menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan
Ø  Menjadikan belajar lebih efektif, efisien, dan bermakna.
Ø  Membuka peluang belajar di mana saja dan kapan saja
Ø  Memberikan motivasi belajar kepada siswa
Ø  Menjadikan belajar sebagai kebutuhan
C.     Kendala Penggunaan TIK dalam Pembelajaran (On Line)
Beberapa kendala di bawah ini antara lain:
Ø  Kesulitan dalam pengembangan program
Ø  Infrastruktur yang belum memadai
Ø  SDM yang terbatas (pengelola)
Ø  Gagap tekonologi (peserta)
Ø  Kultur belajar yang sulit berubah
Ø  Luasnya wilayah jangkauan dan belum meratanya kualitas penerimaan pesan.

PERTEMUAN IV
TEACHING AIDS PAUD BERBASIS TIK
A.    Pengertian Media
Pengertian media dilandasi oleh dua pemikiran di bawah ini:
·         AECT: segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan menyalurkan pesan atau informasi.
·         Anderson: perlengkapan yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa dengan pesan.
Interaksi terjadi melalui komunikasi yang dilakukan oleh guru dan murid. Apa yang menjadi alasan sehingga guru menggunakan media? Berdasarkan penelitian, daya ingat anak lebih tinggi dan lebih lama ketika menggunakan komunikasi yang bersifat verbal dan visual secara bersamaan. Dalam waktu  3 jam lamanya daya ingat anak 85% dan dalam 3 hari daya ingatnya  adalah 65%. Sedangkan ketika kita hanya menggunakan komunikasi tunggal misalnya komunikasi verbal maka berdasarkan penelitian membuktikan selama 3 jam lamanya anak hanya mengingat 70% dan dalam waktu 3 hari daya ingat anak hanya mencapai 10% sedangkan ketika menggunakan komunikasi yang bersifat visual saja maka daya ingat anak selama 3 jam mencapai 72% dan daya ingatnya selama 3 hari mencapai 20%. Hal ini berarti komunikasi yang bersifat verbal dan visual lebih unggul ketika digunakan secara serempak dibandingkan digunakan secara terpisah.
B.     Klasifikasi Media
Anderson mengklasifikasikan media menjadi media pembelajaran dan alat bantu. Media pembelajaran berupa modul, program audio, program video, CAI, multimedia, dll sedangkan alat bantu sebagai media pembelajaran bisa berupa lingkungan, benda yang sebenarnya, gambar, gambar foto, nara sumber, taktil, model, dll.
C.     Klasifikasi Teaching AIDS
Ada dua jenis teaching AIDS yaitu teaching AIDS yang berbentuk by utilization dan by design. By utilization mencakup lingkungan, benda sebenarnya, nara sumber, fenomena alam, dll. Sedangkan yang berbentuk by design  berupa gambar, gambar foto, slide, model, taktil, benda-benda rekayasa, komputer grafis, dll.
D.    Efektivitas Media Berdasarkan Usia, Pengetahuan, dan Pengalaman Belajar
Untuk anak usia dini media yang digunakann hendaknya media yang bersifat konkrit 70% dan abstrak 30% sedangkan orang dewasa abstraknya 30% dan konkrit 70%.


E.     Prinsip Pemanfaatan Teaching AIDS PAUD
Prinsip pemanfaatan teaching AIDS PAUD adalah menyenangkan, bagian dari bermain, bermakna, dan melibatkan MI.
F.      Karakteristik PAUD
Karakteristik PAUD dilihat dari segi usia, pendidikan, tujuan pendidikan, dan pendekatan pembelajaran.
·         Usia: anak yang berada pada rentang usia 0 tahun sampai 5 tahun.
·         Pendidikan: anak yang berada pada jenjang pendidikan kelompok bermain sampai dengan kelas 3 SD.
·         Tujuan Pendidikan: menumbuh kembangkan potensi yang dimiliki anak sesuai dengan usia dan perkembangan struktur kognitif yang telah dimiliki.
·         Pendekatan Pembelajaran:
Ø  Berorientasi pada MI
Ø  Menggunakan praktek pengajaran yang sesuai dengan usia perkembangan anak
Ø  Menggunakan materi yang sesuai dengan budaya anak/setempat.
Ø  Mendukung proses belajar yang datang dari inisiatif anak
Ø  Menggunakan permainan sebagai dasar pembelajaran
Dalam mengimplementasikan pendekatan pembelajaran menggunakan alat bantu pengajaran,
Alasan lain penggunaan media adalah menyederhanakan pesan, mengurangi verbalistis, menyamakan persepsi, menarik perhatian, dan menghemat waktu.
G.    Model Teaching AIDS dalam PAUD
Modelnya berupa by utilization & by design. Guru mengintegrasikan keduanya secara kreatif dengan cara yang menyenangkan agar sesuai dan tercapainya tujuan pembelajaran PAUD.



Beberapa prinsip penggunaan model teaching AIDS berbasis kecerdasan jamak.
Menurut Gardner (1983), kecerdasan jamak meliputi linguistik, matematis –logis, spasial, kinestetik-jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan eksistensialis. Di bawah ini beberapa hal yang harus diperhatikan  dalam proses pembelajaran berbasis kecerdasan jamak:
·         Sesuai usia perkembangan anak
Ø  Atur ruang kelas agar mendukung proses belajar
Ø  Sediakan materi dan bahan yang mudah didapat.
Ø  Berikan kesempatan kepada anak berpindah tempat
Ø  Sediakan materi dan ruang untuk aktivitas praktek.
Ø  Atur pusat belajar agar anak dapat bermain bersama
Ø  Dukung proses belajar bersama
Ø  Siapkan instruksi yang berbeda untuk setiap anak
Ø  Sertakan aktivitas proyek
Ø  Berikan kesempatan untuk aktivitas proyek yang lain
·         Sesuai budaya anak
Ø  Anak mengeksplorasi lingkungan belajarnya
Ø  Belajar dengan menggunakan benda sekitar
Ø  Menggunakan media permainan tradisional
Ø  Belajar dengan kebersahajaan.
Menurut Piaget, kesempatan anak terlibat secara mental dan fisik penting bagi perkembangan mental anak
·         Belajar atas inisiatif anak
Ø  Ketertarikan akan sesuatu merupakan awal belajar anak
Ø  Belajar tidak harus selalu berlangsung formal
Ø  Memfasilitasi anak untuk berkembang sesuai dengan  minat dan ketertarikannya
Ø  Belajar dengan kebebasan yang terkontrol
·         Permainan adalah dasar pembelajaran
Ø  Apapun yang disentuh anak dapat dijadikan momentum awal belajar anak
Ø  Permainan yang berkualitas mampu memicu emosi dan mengaktifkan semua motorik anak
Ø  Permainan harus bebas resiko
Dari penjelasan tentang prinsip-prinsip pembelajaran di atas maka model pembelajaran teaching AIDS mengharuskan:
·         Guru harus kreatif
·         Pembelajaran harus menyenangkan
·         Belajar bagian dari bermain
·         Mengoptimalkan teaching AIDS by utilization dan by design
·         Dirancang dengan baik namun bersifat fleksibel

Pertemuan V
Distance Education
Computer based learning terdiri dari on line learning, e’learning, dan distance education.
A.     On line Learning
On line learning berupa web based learning (WBL) yaitu pemanfaatan internet sebagai sumber belajar/informasi (bagian dari by utilization). Implikasi pemanfaatan WBL adalah:
·      Perbaikan infrastruktur lembaga pengguna (sarana/prasarana & SDM).
·      Sosialisasi dan pembimbingan yang intensif ke semua siswa.

B.              E’ Learning
E’Learning berupa technology based learning yaitu pemanfaatan teknologi elektronik sebagai media pembelajaran (by design). Implikasi penggunaan E’ Learning adalah:
·         Pengembangan sistem pembelajaran ke E’Learning
·         Tersedianya jaringan yang memadai
·         Peningkatan kualifikasi SDM

C.     Distance Education berupa integreted system yaitu pemanfaatan teknologi elektronik dan jaringan sebagai sistem pemebalajaran (by design). Penerapannya adalah pendidikan jarak jauh dan SMP terbuka atau Universitas Terbuka. Dengan demikian penggunaan teknologi jarak jauh merupakan contoh penerapan integreted system
            Kendala penggunaan teknologi dalam pendidikan jarak jauh adalah kesulitan dalam pengembangan program, infrastruktur yang belum memadai, SDM yang terbatas (pengelola), gagap teknologi (peserta), kultur belajar yang sulit berubah, luasnya wilayah jangkauan dan belum meratanya kualitas penerimaan pesan.

Pertemuan VI
Penelitian Berbasis TIK dalam PAUD
Penelitian berbasis TIK mencakup pembelajaran: CBL, On Line Learning, E’Learning, dan Distance Learning
A.    Kelebihan Penggunaan TIK dalam pendidikan yang bersifat On Line:
·         Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik
·         Program dapat diup-date secara cepat
·         Interaksi dapat bersifat real time
·         Mengakomodasi seluruh proses belajar
·         Dapat diakses dari lokasi mana saja
·         Materi dirancang secara multimedia
·         Peserta belajar terhubung ke seluruh perpustakaan dunia.
B.     Kelemahan Penggunaan TIK dalam Pendidikan
Ada beberapa kelemahan penggunaan TIK dalam pendidikan, diantaranya:
·         Buruknya perencanaan penggunaan sehingga tidak sesuai kebutuhan
·         Pengguna tidak mengenal secara baik sistem yang digunakan
·         Permasalahan bendwidth yang kecil.
C.     Hasil Penelitian Penggunaan TIK dalam Pendidikan
Di bawah ini terdapat beberapa hasil yang dicapai oleh peserta didik berdasarkan penelitian penggunaan TIK dalam pendidikan:
·         Kualitas siswa jauh lebih baik di bidang kelas konvensional
·         Siswa antusias mengikuti dan menyelesaikan keseluruhan proses
·         Adanya tingkat kepuasan pada siswa
·         Siswa dapat menyelesaikan seluruh fungsi sistem dengan baik.

PERTEMUAN VII
PENGEMBANGAN ALAT BANTU PENGAJARAN BERBASIS TIK
A.    Kriteria Media Pembelajaran.
Ada beberapa kriteria media pembelajaran diantaranya adalah kesederhanaan, keutuhan, keseimbangan,dan ketegasan.
1.      Kesederhanaan
Penerapan prinsip kesederhanaan dengan cara: gunakan satu slide untuk satu konsep, rumus 6 x 6 untuk tulisan, huruf yang mudah dibaca, dan visual untuk pesan yang kompleks. Visual diartikan dalam kaitan dengan bagian dari pesan, melengkapi pesan, dan ilustrasi. Contoh visual: gambar wajah seseorang atau bentuk ekspresi seseorang.
Kurikulum di TKK adalah kurikulum terpadu yang bersifat integrasi sehingga disebut “Integreted Kurikulum”. Hal ini berarti beberapa mata pelajaran diintegrasikan dalam satu pembahasan.
2.      Keutuhan
Keutuhan tidak disama artikan dengan bagian-bagian. Keutuhan merupakan keharmonisan dalam kesatuan pesan
3.      Keseimbangan
Artinya keserasian tata letak desain pesan pada bidang slide atau transparansi
4.      Ketegasan
Yaitu teknik memberi penekanan pada bagian-bagian tertentu. Misalnya warna, garis bawah, perbesaran, dan arsir.
B.     Prosedur Pemanfaatan Alat Bantu Pengajaran
Di bawah ini merupakan komponen RPP untuk satu tema pembelajaran:
·         Merumuskan Standar Kompetensi (Tujuan Instruksional Umum)
·         Merumuskan Kompetensi Dasar (Tujuan Instruksional Khusus)
·         Mengidentifikasi materi pelajaran
·         Menentukan strategi pembelajaran (metode & media)
·         Mengidentifikasi media
·         Merancang pemanfaatan media
·         Melaksanakan Pembelajaran
·         Umpan balik & tingkah laku
Dalam pemanfaatan alat bantu pengajaran, setiap jenis media memiliki prosedur dan teknik yang spesifik dalam memanfaatkannya. Setiap media memiliki keunikan tersendiri.
C.     Rancangan Media
Urutan penyusunannya adalah nama kelompok TK, tema, sub tema, kompetensi, garis besar materi, dan desain.
D.    Merancang Teaching AIDS
Urutannya adalah nama sekolah, tema, kompetensi dasar, garis besar materi, dan media.

PERTEMUAN VIII
STANDARISASI MULTIMEDIA
A.    Karakteristik Multimedia Pembelajaran
Karakteristik multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut:
·         Mempermudah penerimaan pesan
·         Mengefektifkan pencapaian tujuan
·         Mempersingkat waktu pembelajaran
·         Memberi kesenangan dalam belajar
B.     Prinsip Pengembangan Multimedia Pembelajaran
Pengembangan multimedia pembelajaran memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
·         Ketercapaian tujuan pembelajaran
·         Kesesuaian dengan karakteritik sasaran
·         Ketepatan dengan jenis materi pelajaran
·         Kesesuaian dengan latar (setting)
·         Memberi kesenangan dalam belajar

C.     Multimedia
Yang termasuk dalam jenis multimedia adalah visual, warna, animasi, transisi, interaktif, teks & hypertxs, dan audio.
D.    Interface Multimedia
Yang termasuk di dalamnya adalah tema, petunjuk & menu, interaksi & balikan, video & audio, teks & hypertexs, desain graphis, animasi & spesial effect.
E.     Unsur-unsur Naskah Multimedia Pembelajaran
Naskah berisi petunjuk teknis produksi yang bersifat universal. Unsur-unsur naskah adalah:
·         Identitas          : berisi judul, sasaran, durasi, dan nama penulis, dll.
·         Petunjuk visual: berisi keterangan gambar dan teknis produksi, dll.
·         Petunjuk audio: berisi keterangan audio yang meliputi narasi, musik, FX, dan teknis produksi, dll.
F.      Format Naskah Multimedia Pembelajaran
·         Identitas naskah
Urutannya: judul, tema, topik, penulis, pengkaji materi, pengkaji media, pengkaji disain pembelajaran yang terdiri dari judul, tujuan pembelajaran, sinopsis, dan treatment
·         Header Naskah
Header naskah terdiri dari: judul, format: edugame berwarna, bersuara, interaktif, dan penulis.
·         Rundown Naskah
Terdiri dari judul, nama frame, no frame, dan kolom rancangan tampilan

G.    Indikator Penilaian Naskah Multimedia Pembelajaran
Indikator penilaian naskah multimedia pembelajaran meliputi disain pembelajaran, perancangan interface, dan kelayakan dalam produksi.

H.    Unsur Desain Pembelajaran:
·         Ketepatan media dengan tujuan  pembelajaran
·         Ketepatan media dengan materi pembelajaran
·         Kesesuaian media dengan sasaran (pengguna)
·         Ketercapaian tujuan pembelajaran.
Sumber Informasi: lembaraan dalam naskah dan treatment
I.       Interface Multimedia Pembelajaran
Ketepatan visual dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, karakteristik sasaran (pengguna), latar (lingkungan sosial anak)
·         Sumber Informasi: lembaran rundown naskah & keterangan visual
·         Fungsi animasi:
Ø  Untuk memperjelas materi pelajaran
Ø  Merupakan bagian dari pesan
Ø  Memberi daya tarik visual
·         Sumber Informasi: lembaran rundown naskah & keterangan animasi
·         Audio. Prinsip penggunaan audio:
Ø  Kesesuaian musik dengan program/tema
Ø  Kesesuaian musik dengan karakteristik sasaran
Ø  Kecukupan narasi dengan tujuan pembelajaran
Ø  Ketepatan “sound effect” dengan materi.
·         Sumber Informasi: lembaran dalam naskah & keterangan audio
·         Fungsi teks:
Ø  Sebagai materi pelajaran
Ø  Memperjelas materi pelajaran
Ø  Hanya bagian dari pesan/materi pelajaran
Ø  Sebagai pilihan bagi sasaran tertentu
·         Sumber informasi: lembaran dalam naskah & keterangan audio
·         Fungsi transisi:
Ø  Sebagai perpindahan dari opening ke program
Ø  Sebagai perpindahan antar pesan
Ø  Sebagai perpindahan sub topik
Ø  Sebagai perpindahan dari program ke closing
·         Sumber informasi: lembaran dalam naskah & keterangan visual.
Transisi harus konsisten.
·         Kelayakan Produksi
Ø  Keterangan software dan hardware pendukung.
Ø  Keterampilan yang cukup
Ø  Ketersediaan dana & dukungan dari lembaga
Ø  Tidak melanggar ketentuan yang ada.
·         Sumber informasi: lembaran dalam naskah & keterangan audio
J.       Format Indikator Penilaian
·         Audio.
Prinsip penggunaan audio:
Ø  Kesesuaian musik dengan program/tema
Ø  Kesesuaian musik dengan karakteristik sasaran
Ø  Ketepatan narasi dengan visual
Ø  Kesesuaian narasi dengan karakteristik sasaran
Ø  Kesesuaian narasi dengan tujuan pembelajaran
Ø  Ketepatan sound effect dengan materi
·         Fungsi teks:
Ø Sebagai materi pelajaran
Ø Memperjelas materi pelajaran
Ø Hanya bagian dari pesan/materi pelajaran
Ø Sebagai pilihan bagi sasaran tertentu
·         Fungsi transisi
Ø  Sebagai perpindahan dari opening ke program
Ø  Sebagai perpindahan antarpesan
Ø  Sebagai perpindahan antar subtopik
Ø  Sebagai perpindahan dari program ke closing.
K.    Kelayakan Produksi
Ø  Ketersediaan software & hardware pendukung
Ø  Keterampilan yang cukup
Ø  Ketersediaan dana & dukungan dari lembaga
Ø  Tidak melanggar ketentuan yang ada.






PERTEMUAN IX
STRATEGI PEMBELAJARAN AUD
A.    Apa Itu Kecerdasan?
Howard Gardner menjelaskan kecerdasan sebagai suatu kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang mempunyai nilai budaya. Menurutnya setiap individu mempunyai kecerdasan majemuk di dalam dirinya yang disebut MI (Multiple Inteligences). Kecerdasan MI meliputi: linguistik, matematis-logis, spasial, kinestetik jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan eksistensial.
1.      Kecerdasan Linguistik
Yaitu kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis. Contoh: pembaca berita, pendongeng, pembicara, orator, editor, wartawan, dsbnya.
2.      Kecerdasan Matematis-Logis
Yaitu kemampuan mengolah angka dan menggunakan logika atau akal sehat dengan baik. Contoh: pengolah data, ahli matematika, ahli statistik, peneliti, ahli logika, programer, dsbnya.
3.      Kecerdasan Spasial
Yaitu kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat. Contoh: perancang, pencipta, penemu, pemburu, pemandu, dsbnya.
4.      Kecerdasan Kinestetik Jasmani
Yaitu kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan. Contoh: penari, pengukir, ahli bedah, penata, atlet, mekanik, aktor, dsbnya.
5.      Kecerdasan Musikal
Yaitu kemampuan menangani berbagai bentuk musik dengan cara mempersepsi, membedakan, mengubah, dan mengekspresikan. Contoh: penikmat musik, kritikus musik, komposer, komponis, penyanyi, dsbnya.

6.      Kecerdasan Interpersonal
Yaitu kemampuan memersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta perasaan orang lain. Contoh: negosiator, sales, intertainer, pekerja sosial, dsbnya.
7.      Kecerdasan Intrapersonal
Yaitu kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Contoh filosof, peneliti mandiri, psikolog, perenung, dsbnya.
8.      Kecerdasan Naturalis
Yaitu keahlian mengenali dan mengkategorikan spesisies flora-fauna di lingkungan sekitar. Contoh ahli biologi, penjaga hutan, dokter hewan, hortikulturis, dsbnya.
9.      Kecerdasan Eksistensial
Yaitu
Point-point kunci dalam teori MI adalah setiap individu pada umumnya memiliki satu atau lebih kecerdasan yang menonjol dalam dirinya. Semua kecerdasan bekerja sama secara unik dalam mengolah dan mereproduksi kembali informasi yang dibutuhkan.
Ada beberapa upaya agar menjadi cerdas di setiap kategori:
·         Pendidikan MI adalah upaya menghargai individu sebagai pribadi yang unik dimana satu dan lainnya berbeda dalam minat dan kecerdasannya.
·         Menerapkan MI berarti mengelola perbedaan individu sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.
B.     Konsekuensi Penerapan MI
Perubahan dalam strategi pembelajaran ynag digunakan untuk mencapai setiap kompetensi yang telah ditentukan. Strategi pembelajaran MI adalah upaya mengoptimalkan semua kecerdasan (MI) yang dimiliki siswa untuk mencapai kompetensi tertentu yang terdapat dalam kurikulum. Di bawah ini terdapat beberapa langkah penerapan strategi pembelajaran MI:
·         Memberdayakan semua jenis kecerdasan pada setiap mata pelajaran
·         Mengoptimalkan pencapaian mata pelajaran tertentu berdasarkan kecerdasan yang menonjol pada masing-masing siswa.
·         Mengoptimalkan semua kecerdasan (MI)  yang dimiliki siswa.
·         Menjadikan setiap siswa sang juara pada bidang tertentu sesuai kecerdasan yang menonjol pada dirinya.
·         Mendorong guru melakukan inovasi terus menerus dalam cara mengajarnya.
·         Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.

C.     Esensi Teori Pendidikan MI
M: menghormati keunikan setiap orang
A: adanya berbagai variasi cara belajar
T: Tersedianya sejumlah model penilaian
C: cara yang hampir tidak terbatas untuk mengaktualisasikan diri
Prinsip utama dari teori pendidikan MI adalah setiap anak cerdas.

PERTEMUAN X
IMPLEMENTASI MI DALAM PEMBELAJARAN
A.    MI (Kecerdasan Jamak)
Untuk menganalisis potensi siswa, ada beberapa cara yang dilakukan:
·         Tes multiple intelligences
·         Wawancara individual
·         Pengamatan terpadu
Hasil potensi siswa  digunakan untuk:
·         Mengoptimalkan kecerdasan yang menonjol
·         Mengembangkan kecerdasan yang potensial
·         Mempertahankan kecerdasan yang kurang.

B.     Peta Kecerdasan MI Siswa
Urutannya: nama, kelas, dan jenis kecerdasan.
Ø  Tes Multiple Intelligences
Jenis dan bobot kecerdasan.

Jenis
Bobot Kecerdasan
LInguistik
8
Matematis-logis
7
Spasial
5
Kinestetik-jasmani
5
Musikal
4
Interpersonal
6
Intrapersonal
8
Naturalis
3

Ø  Wawancara
Tes wawancara dilakukan apabila:
·         Terdapat beberapa kecerdasan
·         Siswa dalam keadaan labil
·         Tidak terdapat hal yang menonjol

PERTEMUAN XI
STRATEGI MENGOPTIMALKAN KECERDASAN
A.    Strategi Mengoptimalkan Kecerdasan
Ada beberapa strategi mengoptimalkan kecerdasan
·         Melakukan supervisi kelas
Ø  Memahami kelas sebagai keragaman dalam segala hal, kecerdasan, minat, sikap, dsbnya.
Ø  Memberikan pelayanan yang seimbang pada setiap individu
Ø  Mendorong perkembangan kecerdasan tertentu pada tingkat yang optimal
·         Memberi layanan individual
Ø  Memahami setiap individu dan kecerdasan atau potensi yang dimiliki
Ø  Memberikan pelayanan yang berbeda pada setiap individu sesuai kecerdasannya
Ø  Mengembangkan kecerdasan yang menonjol secara optimal
Ø  Melakukan konseling secara berkala
·         Ekskul yang menantang dan terbimbing
Ø  Ekskul merupakan pengembangan kecerdasan yang akan dibina
Ø  Ekskul dirancang secara komprehensif untuk menghasilkan prestasi tertentu
Ø  Menginformasikan capaian ekskul secara berkala kepada orang tua.
·         Meminta partisipasi keluarga
Ø  Keluarga adalah bagian dari sistem dalam pengembangan kecerdasan majemuk
Ø  Keluarga adalah tempat awal dimana siswa menerapkan kecerdasan yang dimilikinya.
Ø  Partisipasi keluarga dalam memantau hasil perkembangan siswa.
·         Tampil dalam  berbagai peristiwa
Ø  Setiap kecerdasan menuntut adanya tempat untuk mendemonstrasikan kebolehannya.
Ø  Mendorong siswa tampil dalam berbagai acara baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

·         Merayakan setiap peristiwa
Ø  Menjadikan keberhasilan sebagai suatu peristiwa yang mengesankan

PERTEMUAN  XII
STANDARISASI NASKAH MULTIMEDIA
Ada beberapa model pembelajran berbasis multimedia: jaringan, multimedia, interaktif, audio-visual, audio dan visual, dan cetak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar