RESUME
MATA KULIAH TIK
PERTEMUAN
I
PERGESERAN
PARADIGMA PENDIDIKAN
A) Pergeseran
Paradigma Pendidikan
Pergeseran
paradigma pendidikan pada hakikatnya
ditandai dengan adanya perubahan. Perubahan itu terjadi karena dua hal yaitu
perubahan orientasi dan persaingan persyaratan kerja yang mencakup standar
kompetensi lulusan dan perubahan kurikulum serta perubahan pendekatan
pembelajaran dari TCL ke SCL yang mencakup perubahan strategi pembelajaran.
Perubahan
yang terjadi semestinya nampak dalam lulusan lembaga pendidikan yang mampu
menjawab kebutuhan masyarakat, dunia kerja, profesional, dan generasi masa
depan.
B)
Orientasi Kurikulum
Pergeseran
paradigma pendidikan dilandasi oleh empat orientasi kurikulum yaitu kurikulum
nasional 1994 (KURNAS 1994), kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan Kurikulum 2013.
·
KURNAS 1994
Berorientasi
pada penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai target kurikulum
program studinya
·
KBK
Berorientasi
pada penguasaan kompetensi di bidang pekerjaan tertentu sesuai dengan kurikulum
bidang studinya.
·
KTSP
Berorientasi
pada penguasaan kompetensi pada tingkat satuan pendidikan
·
Kurikulum 2013
Berorientasi
pada penguasaan kompetensi di bidang pekerjaan tertentu
Keempat
kurikulum di atas berorientasikan kompetensi tertentu. Lalu apa yang
dimaksudkan dengan kompetensi?
C)
Kompetensi
Kompetensi
adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang harus dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas pada bidang pekerjaan tertentu.
1.1 Konstruksi
Kurikulum 2013
A. Tujuan
Pendidikan
Tujuan
pendidikan berdasarkan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi
pembelajaran dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Kurikulum
2013 ditandai dengan adanya pergeseran pendekatan dalam pembelajaran yaitu dari
TCL (Teacher Centre Learning) menjadi
SCL (Student Centre Learning).
Mengapa SCL?
Karakteristik
pendekatan SCL:
·
Guru/Dosen dan peserta didik secara
aktif bersama-sama membangun pengetahuan
·
Guru/Dosen lebih berperan sebagai
fasilitator yang membimbing peserta didik belajar daripada pemberi informasi.
·
Belajar bukan hanya penguasaan materi
perkuliahan tetapi juga diarahkan pada pengembangan karakter peserta didik.
·
Belajar dan evaluasi dilakukan secara
bertahap dan terintegrasi (pendekatan proses).
·
Belajar merupakan proses pengembangan
pengetahuan. Jawaban salah terhadap suatu pertanyaan dianggap bagian dari
belajar.
·
Proses belajar lebih kolaboratif &
kooperatif
·
Belajar dapat dilakukan dimana &
kapanpun
·
Belajar diarahkan pada pencapaian
kompetensi mahasiswa melalui proses, penemuan, dan pemecahan masalah.
·
Belajar diarahkan pada pembelajaran
berbasis aneka sumber daya.
·
Proses pembelajaran cenderung
menggunakan pendekatan interdisiplin
·
Merumuskan tujuan/kompetensi
pembelajaran
·
Menyediakan dan memberikan pengalaman
belajar sesuai dengan tuntutan kompetensi
·
Menciptakan pembelajaran yang kondusif
dan menyenangkan.
·
Mengecek perkembangan belajar peserta
didik secara pribadi.
·
Mendorong peserta didik berpikir kritis,
kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah.
·
Menjelaskan tentang norma, aturan,
standar kompetensi
·
Selain harus memperhatikan perkembangan
bidang ilmunya, dosen juga harus membuka diri terhadap peningkatan mutu
pembelajaran.
·
Dosen merupakan perancang pembelajaran
yang terus menerus melakukan penilaian dan pencarian informasi untuk
meningkatkan mutu pembelajarannya (peranan IT dominan)
·
Misi institusi harus diletakkan pada
belajar peserta didik.
·
Institusi harus bertanggung jawab terhadap
proses belajar peserta didik.
·
Memberikan dukungan dan meningkatkan
mutu belajar peserta didik. Menjadi... adalah pekerjaan semua orang dan
mengarahkan pada pengambilan keputusan di perguruan tinggi.
Pendekataan
SCL mengakibatkan perubahan strategi pembelajaran. SK Mendiknas
No.045/U/2002...elemen-elemen kompetensi (pasal 2 ayat 1 dan 2) menegaskan
bahwa isi dan metode pembelajaran dapat dikreasi secara bebas oleh setiap
lembaga pendidikan sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan.
B. Strategi
Pembelajaran
Strategi
pembelajaran harus lebih menyenangkan, bermakna, memberdayakan aneka sumber,
dan berorientasi pada T.I.
·
Strategi Pembelajaran Lebih Menyenangkan
Strategi
ini didasarkan pada aktivas penyebab belajar yaitu:
Ø Bukan
sesuatu yang menakutkan
Ø Pengalaman
dan petualangan yang unik
Ø Bagian
dari bersenang-senang
Ø Menciptakan
pengalaman yang baru
Ø Impianku
·
Strategi Pembelajaran Lebih Bermakna
Strategi
ini dipengaruhi oleh prinsip perbuatan belajar harus:
Ø Menjawab
kebutuhan sehari-hari
Ø Berguna
untuk banyak hal (pekerjaan, sekolah, karir,dll)
Ø Menciptakan
perubahan terus menerus
Ø Menjanjikan
masa depan yang lebih baik
·
Startegi Pembelajaran Memberdayakan
Aneka Sumber
Strategi
pembelajaran ini dimaksudkan antara
lain:
Ø Menjadikan
lingkungan sebagai sumber belajar
Ø Belajar
berbasis teknologi informasi (IT)
Ø Pemberdayaan
Nara Sumber
Ø Menggunakan
multi media, dll
·
Strategi Berorientasi Pada IT
Strategi
berorientasi pada IT mencakup beberapa hal:
Ø Memberdayakan
kemajuan teknologi
Ø Menggunakan
IT sebagai solusi untuk kebutuhan informasi
Ø Menjawab
perubahan yang bergulir sangat cepat
Ø Menjadikan
masa depan lebih baik.
C. Pengelolaan
Pembelajaran
Prinsip
pengelolaan pembelajaran meliputi:
Ø Pembelajaran
tidak terbatas di ruang kelas.
Ø Pembelajaran
memberi kesempatan seluas mungkin pada mahasiswa untuk bersentuhan dengan objek
yang dipelajari
Ø Siswa
menjadi pelaku pembelajaran
D. Prinsip
Pergeseran Paradigma Pembelajaran
Ø Keberhasilan
institusi dinilai berdasarkan mutu belajar peserta didik.
Ø Belajar
menjadi tanggung jawab bersama
Ø Institusi
harus menjadi pebelajar sehingga dari waktu ke waktu yang dihasilkan adalah
belajar
Ø Lingkungan
belajar harus diciptakan agar terjadi proses penemuan dan pembangunan
pengetahuan daripada sekedar transfer ilmu pengetahuan
PERTEMUAN
II
PENDIDIKAN
BERBASIS TIK
A. Apa
Itu Pendidikan Berbasis TIK
Pendidikan
berbasis TIK adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengoptimalkan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai medium penyampai pesan
dalam belajar.
B. Pendekatan
TIK dalam Pendidikan
Pendekatan
TIK dalam pendidikan dipengaruhi oleh beberapa hal:
Ø Dimulai
dari masuknya media dalam pembelajaran
Ø Berkembangnya
teknologi AVA
Ø Masuknya
teknologi komputer dalam pendidikan memicu lahirnya ragam pendidikan berbasis
TIK.
C. Ragam
Pendidikan Berbasis TIK
Ø Distance Education
Ø Dual Mode Education
Ø Virtual Education
Ø Virtual University
Ø Virtual School,dll.
D. Trend
TIK dalam Pembelajaran
Trend
TIK dalam Pembelajaran dilakukan dalam rupa integrasi, konvergensi, interaksi,
dan on-line/jaringan.
E. Teknologi
Informatika
Teknologi
informatika memicu lahirnya berbagai model pembelajaran yang berbasis komputer.
Diantaranya: E’LEARNING, ON LINE
LEARNING, BLENDED LEARNING,dll. Lalu Mengapa harus pendidikan berbasis
teknologi? Pendidikan berbasis teknologi dipengaruhi oleh mobilitas yang
tinggi. Kendala terbesar dalam penggunaannya adalah kontrol ada di tangan
pengguna, tidak ada sentuhan
kemanusiaan, SDM disain instrusional terbatas.
Multimedia
merupakan interaksi komponen audio yang meliputi interaktif, transisi, audio,
visual, warna, animasi dan hypertext.
PERTEMUAN
III
COMPUTER
BASED INSTRUCTION
A. Apa
Itu Pembelajaran Berbasis TIK
Pembelajaran
berbasis TIK (Computer Based Learning)
merupakan implementasi dari pergeseran pendekatan TCL ke SCL. Ada dua
pendekatan pembelajaran berbasis TIK yaitu:
1) Yang
Bersifat Off-Line
Yang
bersifat off-line yaitu pemetaan
konsep yang mencakup drill, tutorial,
games, simulasi, CD interaktif,dll.
2) Yang
Bersifat On-Line
Yang
bersifat on-line mencakup Web Based Learning, Technology Based
Learning, dan Distance Learning.
Ø Web based learning (on line
learning)
Mencakupi: e’learning. Online learning, blended
learning, mobile learning, web based, dll.
Ø Technology based learning (e
learning)
Mencakupi e’learning, distance education, dual mode
education, virtual education, virtual university, dll.
Ø Distance learning (integreted
learning)
B. Fungsi
TIK
Fungsi
TIK yaitu sebagai sumber belajar dan media pembelajaran.
a) Sebagai sumber belajar .
Sebagai
sumber belajar TIK menjawab kebutuhan informasi, layanan yang cepat dan murah,
serta informasi terkini.
·
Menjawabi kebutuhan informasi maksudnya:
Ø Mengintegrasikan
TIK sebagai sumber belajar.
Ø Memastikan
alamat-alamat situs yang akan dikunjungi
Ø Mengembangkan
LKS berbasis PBK
Ø Membuat
lembar refleksi diri
·
Layanan yang cepat dan murah
Ø Meninggalkan
kebiasaan satu sumber belajar
Ø Menggunakan
aneka sumber belajar
Ø Mengefektifkan
penggunaan internet
·
Menyediakan Informasi Terkini/Baru. Hal
ini berarti:
Ø Cepat
yaitu terkoneksi ke semua sistem jaringan perpustakaan
Ø Terkini
yaitu informasi secara teratur diperbaharui.
b) TIK
sebagai media pembelajaran
Tujuan utama adalah agar pesan yang disampaikan
mudah dimengerti oleh peserta didik. Sedangkan tujuan khusus adalah:
Ø Memberi
pengalaman belajar yang berbeda
Ø Menumbuhkan
sikap dan keterampilan BTI
Ø Menciptakan
kondisi belajar yang menyenangkan
Ø Menjadikan
belajar lebih efektif, efisien, dan bermakna.
Ø Membuka
peluang belajar di mana saja dan kapan saja
Ø Memberikan
motivasi belajar kepada siswa
Ø Menjadikan
belajar sebagai kebutuhan
C. Kendala
Penggunaan TIK dalam Pembelajaran (On
Line)
Beberapa
kendala di bawah ini antara lain:
Ø Kesulitan
dalam pengembangan program
Ø Infrastruktur
yang belum memadai
Ø SDM
yang terbatas (pengelola)
Ø Gagap
tekonologi (peserta)
Ø Kultur
belajar yang sulit berubah
Ø Luasnya
wilayah jangkauan dan belum meratanya kualitas penerimaan pesan.
PERTEMUAN
IV
TEACHING
AIDS PAUD BERBASIS TIK
A. Pengertian
Media
Pengertian
media dilandasi oleh dua pemikiran di bawah ini:
·
AECT: segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menjelaskan dan menyalurkan pesan atau informasi.
·
Anderson: perlengkapan yang digunakan
untuk menyalurkan pesan dan memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa
dengan pesan.
Interaksi
terjadi melalui komunikasi yang dilakukan oleh guru dan murid. Apa yang menjadi
alasan sehingga guru menggunakan media? Berdasarkan penelitian, daya ingat anak
lebih tinggi dan lebih lama ketika menggunakan komunikasi yang bersifat verbal
dan visual secara bersamaan. Dalam waktu
3 jam lamanya daya ingat anak 85% dan dalam 3 hari daya ingatnya adalah 65%. Sedangkan ketika kita hanya
menggunakan komunikasi tunggal misalnya komunikasi verbal maka berdasarkan
penelitian membuktikan selama 3 jam lamanya anak hanya mengingat 70% dan dalam
waktu 3 hari daya ingat anak hanya mencapai 10% sedangkan ketika menggunakan
komunikasi yang bersifat visual saja maka daya ingat anak selama 3 jam mencapai
72% dan daya ingatnya selama 3 hari mencapai 20%. Hal ini berarti komunikasi
yang bersifat verbal dan visual lebih unggul ketika digunakan secara serempak
dibandingkan digunakan secara terpisah.
B. Klasifikasi
Media
Anderson
mengklasifikasikan media menjadi media pembelajaran dan alat bantu. Media
pembelajaran berupa modul, program audio, program video, CAI, multimedia, dll
sedangkan alat bantu sebagai media pembelajaran bisa berupa lingkungan, benda
yang sebenarnya, gambar, gambar foto, nara sumber, taktil, model, dll.
C. Klasifikasi
Teaching AIDS
Ada
dua jenis teaching AIDS yaitu teaching AIDS yang berbentuk by utilization dan by design. By utilization
mencakup lingkungan, benda sebenarnya, nara sumber, fenomena alam, dll.
Sedangkan yang berbentuk by design berupa gambar, gambar foto, slide, model,
taktil, benda-benda rekayasa, komputer grafis, dll.
D. Efektivitas
Media Berdasarkan Usia, Pengetahuan, dan Pengalaman Belajar
Untuk
anak usia dini media yang digunakann hendaknya media yang bersifat konkrit 70%
dan abstrak 30% sedangkan orang dewasa abstraknya 30% dan konkrit 70%.
E. Prinsip
Pemanfaatan Teaching AIDS PAUD
Prinsip
pemanfaatan teaching AIDS PAUD adalah
menyenangkan, bagian dari bermain, bermakna, dan melibatkan MI.
F. Karakteristik
PAUD
Karakteristik
PAUD dilihat dari segi usia, pendidikan, tujuan pendidikan, dan pendekatan
pembelajaran.
·
Usia: anak yang berada pada rentang usia
0 tahun sampai 5 tahun.
·
Pendidikan: anak yang berada pada
jenjang pendidikan kelompok bermain sampai dengan kelas 3 SD.
·
Tujuan Pendidikan: menumbuh kembangkan
potensi yang dimiliki anak sesuai dengan usia dan perkembangan struktur
kognitif yang telah dimiliki.
·
Pendekatan Pembelajaran:
Ø Berorientasi
pada MI
Ø Menggunakan
praktek pengajaran yang sesuai dengan usia perkembangan anak
Ø Menggunakan
materi yang sesuai dengan budaya anak/setempat.
Ø Mendukung
proses belajar yang datang dari inisiatif anak
Ø Menggunakan
permainan sebagai dasar pembelajaran
Dalam
mengimplementasikan pendekatan pembelajaran menggunakan alat bantu pengajaran,
Alasan
lain penggunaan media adalah menyederhanakan pesan, mengurangi verbalistis,
menyamakan persepsi, menarik perhatian, dan menghemat waktu.
G. Model
Teaching AIDS dalam PAUD
Modelnya
berupa by utilization & by design.
Guru mengintegrasikan keduanya secara kreatif dengan cara yang menyenangkan
agar sesuai dan tercapainya tujuan pembelajaran PAUD.
Beberapa
prinsip penggunaan model teaching AIDS berbasis kecerdasan jamak.
Menurut Gardner (1983), kecerdasan
jamak meliputi linguistik, matematis
–logis, spasial, kinestetik-jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal,
naturalis, dan eksistensialis. Di
bawah ini beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam proses pembelajaran berbasis kecerdasan jamak:
·
Sesuai usia perkembangan anak
Ø Atur
ruang kelas agar mendukung proses belajar
Ø Sediakan
materi dan bahan yang mudah didapat.
Ø Berikan
kesempatan kepada anak berpindah tempat
Ø Sediakan
materi dan ruang untuk aktivitas praktek.
Ø Atur
pusat belajar agar anak dapat bermain bersama
Ø Dukung
proses belajar bersama
Ø Siapkan
instruksi yang berbeda untuk setiap anak
Ø Sertakan
aktivitas proyek
Ø Berikan
kesempatan untuk aktivitas proyek yang lain
·
Sesuai budaya anak
Ø Anak
mengeksplorasi lingkungan belajarnya
Ø Belajar
dengan menggunakan benda sekitar
Ø Menggunakan
media permainan tradisional
Ø Belajar
dengan kebersahajaan.
Menurut
Piaget, kesempatan anak terlibat secara mental dan fisik penting bagi
perkembangan mental anak
·
Belajar atas inisiatif anak
Ø Ketertarikan
akan sesuatu merupakan awal belajar anak
Ø Belajar
tidak harus selalu berlangsung formal
Ø Memfasilitasi
anak untuk berkembang sesuai dengan
minat dan ketertarikannya
Ø Belajar
dengan kebebasan yang terkontrol
·
Permainan adalah dasar pembelajaran
Ø Apapun
yang disentuh anak dapat dijadikan momentum awal belajar anak
Ø Permainan
yang berkualitas mampu memicu emosi dan mengaktifkan semua motorik anak
Ø Permainan
harus bebas resiko
Dari
penjelasan tentang prinsip-prinsip pembelajaran di atas maka model pembelajaran
teaching AIDS mengharuskan:
·
Guru harus kreatif
·
Pembelajaran harus menyenangkan
·
Belajar bagian dari bermain
·
Mengoptimalkan teaching AIDS by utilization dan by design
·
Dirancang dengan baik namun bersifat
fleksibel
Pertemuan V
Distance Education
Computer
based learning terdiri dari on line
learning, e’learning, dan distance
education.
A.
On
line Learning
On
line learning berupa web based learning (WBL) yaitu pemanfaatan internet sebagai sumber
belajar/informasi (bagian dari by
utilization). Implikasi pemanfaatan WBL adalah:
· Perbaikan
infrastruktur lembaga pengguna (sarana/prasarana & SDM).
· Sosialisasi
dan pembimbingan yang intensif ke semua siswa.
B.
E’
Learning
E’Learning
berupa technology based learning yaitu
pemanfaatan teknologi elektronik sebagai media pembelajaran (by design). Implikasi penggunaan E’ Learning adalah:
·
Pengembangan sistem pembelajaran ke E’Learning
·
Tersedianya jaringan yang memadai
·
Peningkatan kualifikasi SDM
C.
Distance
Education berupa integreted
system yaitu pemanfaatan teknologi elektronik dan jaringan sebagai sistem
pemebalajaran (by design). Penerapannya
adalah pendidikan jarak jauh dan SMP terbuka atau Universitas Terbuka. Dengan
demikian penggunaan teknologi jarak jauh merupakan contoh penerapan integreted system
Kendala penggunaan teknologi dalam pendidikan
jarak jauh adalah kesulitan dalam pengembangan program, infrastruktur yang
belum memadai, SDM yang terbatas (pengelola), gagap teknologi (peserta), kultur
belajar yang sulit berubah, luasnya wilayah jangkauan dan belum meratanya
kualitas penerimaan pesan.
Pertemuan VI
Penelitian Berbasis TIK dalam PAUD
Penelitian
berbasis TIK mencakup pembelajaran: CBL,
On Line Learning, E’Learning, dan Distance
Learning
A. Kelebihan
Penggunaan TIK dalam pendidikan yang bersifat On Line:
·
Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik
·
Program dapat diup-date secara cepat
·
Interaksi dapat bersifat real time
·
Mengakomodasi seluruh proses belajar
·
Dapat diakses dari lokasi mana saja
·
Materi dirancang secara multimedia
·
Peserta belajar terhubung ke seluruh
perpustakaan dunia.
B. Kelemahan
Penggunaan TIK dalam Pendidikan
Ada beberapa kelemahan
penggunaan TIK dalam pendidikan, diantaranya:
·
Buruknya perencanaan penggunaan sehingga
tidak sesuai kebutuhan
·
Pengguna tidak mengenal secara baik
sistem yang digunakan
·
Permasalahan bendwidth yang kecil.
C. Hasil
Penelitian Penggunaan TIK dalam Pendidikan
Di bawah ini terdapat
beberapa hasil yang dicapai oleh peserta didik berdasarkan penelitian
penggunaan TIK dalam pendidikan:
·
Kualitas siswa jauh lebih baik di bidang
kelas konvensional
·
Siswa antusias mengikuti dan
menyelesaikan keseluruhan proses
·
Adanya tingkat kepuasan pada siswa
·
Siswa dapat menyelesaikan seluruh fungsi
sistem dengan baik.
PERTEMUAN VII
PENGEMBANGAN ALAT BANTU PENGAJARAN
BERBASIS TIK
A. Kriteria
Media Pembelajaran.
Ada
beberapa kriteria media pembelajaran diantaranya adalah kesederhanaan,
keutuhan, keseimbangan,dan ketegasan.
1. Kesederhanaan
Penerapan
prinsip kesederhanaan dengan cara: gunakan satu slide untuk satu konsep, rumus
6 x 6 untuk tulisan, huruf yang mudah dibaca, dan visual untuk pesan yang
kompleks. Visual diartikan dalam kaitan dengan bagian dari pesan, melengkapi
pesan, dan ilustrasi. Contoh visual: gambar wajah seseorang atau bentuk
ekspresi seseorang.
Kurikulum
di TKK adalah kurikulum terpadu yang bersifat integrasi sehingga disebut “Integreted Kurikulum”. Hal ini berarti
beberapa mata pelajaran diintegrasikan dalam satu pembahasan.
2. Keutuhan
Keutuhan tidak disama
artikan dengan bagian-bagian. Keutuhan merupakan keharmonisan dalam kesatuan
pesan
3. Keseimbangan
Artinya keserasian tata
letak desain pesan pada bidang slide atau transparansi
4. Ketegasan
Yaitu teknik memberi
penekanan pada bagian-bagian tertentu. Misalnya warna, garis bawah, perbesaran,
dan arsir.
B. Prosedur
Pemanfaatan Alat Bantu Pengajaran
Di
bawah ini merupakan komponen RPP untuk satu tema pembelajaran:
·
Merumuskan Standar Kompetensi (Tujuan
Instruksional Umum)
·
Merumuskan Kompetensi Dasar (Tujuan
Instruksional Khusus)
·
Mengidentifikasi materi pelajaran
·
Menentukan strategi pembelajaran (metode
& media)
·
Mengidentifikasi media
·
Merancang pemanfaatan media
·
Melaksanakan Pembelajaran
·
Umpan balik & tingkah laku
Dalam
pemanfaatan alat bantu pengajaran, setiap jenis media memiliki prosedur dan
teknik yang spesifik dalam memanfaatkannya. Setiap media memiliki keunikan
tersendiri.
C. Rancangan
Media
Urutan
penyusunannya adalah nama kelompok TK, tema, sub tema, kompetensi, garis besar
materi, dan desain.
D. Merancang
Teaching AIDS
Urutannya
adalah nama sekolah, tema, kompetensi dasar, garis besar materi, dan media.
PERTEMUAN VIII
STANDARISASI MULTIMEDIA
A. Karakteristik
Multimedia Pembelajaran
Karakteristik
multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut:
·
Mempermudah penerimaan pesan
·
Mengefektifkan pencapaian tujuan
·
Mempersingkat waktu pembelajaran
·
Memberi kesenangan dalam belajar
B. Prinsip
Pengembangan Multimedia Pembelajaran
Pengembangan
multimedia pembelajaran memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
·
Ketercapaian tujuan pembelajaran
·
Kesesuaian dengan karakteritik sasaran
·
Ketepatan dengan jenis materi pelajaran
·
Kesesuaian dengan latar (setting)
·
Memberi kesenangan dalam belajar
C. Multimedia
Yang
termasuk dalam jenis multimedia adalah visual, warna, animasi, transisi,
interaktif, teks & hypertxs, dan audio.
D. Interface
Multimedia
Yang
termasuk di dalamnya adalah tema, petunjuk & menu, interaksi & balikan,
video & audio, teks & hypertexs,
desain graphis, animasi & spesial effect.
E. Unsur-unsur
Naskah Multimedia Pembelajaran
Naskah
berisi petunjuk teknis produksi yang bersifat universal. Unsur-unsur naskah
adalah:
·
Identitas : berisi judul, sasaran, durasi, dan nama penulis, dll.
·
Petunjuk visual: berisi keterangan
gambar dan teknis produksi, dll.
·
Petunjuk audio: berisi keterangan audio
yang meliputi narasi, musik, FX, dan teknis produksi, dll.
F. Format
Naskah Multimedia Pembelajaran
·
Identitas naskah
Urutannya:
judul, tema, topik, penulis, pengkaji materi, pengkaji media, pengkaji disain
pembelajaran yang terdiri dari judul, tujuan pembelajaran, sinopsis, dan treatment
·
Header
Naskah
Header
naskah terdiri dari: judul, format: edugame
berwarna, bersuara, interaktif, dan penulis.
·
Rundown
Naskah
Terdiri
dari judul, nama frame, no frame, dan kolom rancangan tampilan
G. Indikator
Penilaian Naskah Multimedia Pembelajaran
Indikator
penilaian naskah multimedia pembelajaran meliputi disain pembelajaran,
perancangan interface, dan kelayakan
dalam produksi.
H. Unsur
Desain Pembelajaran:
·
Ketepatan media dengan tujuan pembelajaran
·
Ketepatan media dengan materi
pembelajaran
·
Kesesuaian media dengan sasaran
(pengguna)
·
Ketercapaian tujuan pembelajaran.
Sumber
Informasi: lembaraan dalam naskah dan treatment
I. Interface
Multimedia Pembelajaran
Ketepatan
visual dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, karakteristik sasaran
(pengguna), latar (lingkungan sosial anak)
·
Sumber Informasi: lembaran rundown naskah & keterangan visual
·
Fungsi animasi:
Ø Untuk
memperjelas materi pelajaran
Ø Merupakan
bagian dari pesan
Ø Memberi
daya tarik visual
·
Sumber Informasi: lembaran rundown naskah & keterangan animasi
·
Audio. Prinsip penggunaan audio:
Ø Kesesuaian
musik dengan program/tema
Ø Kesesuaian
musik dengan karakteristik sasaran
Ø Kecukupan
narasi dengan tujuan pembelajaran
Ø Ketepatan
“sound effect” dengan materi.
·
Sumber Informasi: lembaran dalam naskah
& keterangan audio
·
Fungsi teks:
Ø Sebagai
materi pelajaran
Ø Memperjelas
materi pelajaran
Ø Hanya
bagian dari pesan/materi pelajaran
Ø Sebagai
pilihan bagi sasaran tertentu
·
Sumber informasi: lembaran dalam naskah
& keterangan audio
·
Fungsi transisi:
Ø Sebagai
perpindahan dari opening ke program
Ø Sebagai
perpindahan antar pesan
Ø Sebagai
perpindahan sub topik
Ø Sebagai
perpindahan dari program ke closing
·
Sumber informasi: lembaran dalam naskah
& keterangan visual.
Transisi
harus konsisten.
·
Kelayakan Produksi
Ø Keterangan
software dan hardware pendukung.
Ø Keterampilan
yang cukup
Ø Ketersediaan
dana & dukungan dari lembaga
Ø Tidak
melanggar ketentuan yang ada.
·
Sumber informasi: lembaran dalam naskah
& keterangan audio
J. Format
Indikator Penilaian
·
Audio.
Prinsip
penggunaan audio:
Ø Kesesuaian
musik dengan program/tema
Ø Kesesuaian
musik dengan karakteristik sasaran
Ø Ketepatan
narasi dengan visual
Ø Kesesuaian
narasi dengan karakteristik sasaran
Ø Kesesuaian
narasi dengan tujuan pembelajaran
Ø Ketepatan
sound effect dengan materi
·
Fungsi teks:
Ø Sebagai
materi pelajaran
Ø Memperjelas
materi pelajaran
Ø Hanya
bagian dari pesan/materi pelajaran
Ø Sebagai
pilihan bagi sasaran tertentu
·
Fungsi transisi
Ø Sebagai
perpindahan dari opening ke program
Ø Sebagai
perpindahan antarpesan
Ø Sebagai
perpindahan antar subtopik
Ø Sebagai
perpindahan dari program ke closing.
K. Kelayakan
Produksi
Ø Ketersediaan
software & hardware pendukung
Ø Keterampilan
yang cukup
Ø Ketersediaan
dana & dukungan dari lembaga
Ø Tidak
melanggar ketentuan yang ada.
PERTEMUAN IX
STRATEGI PEMBELAJARAN AUD
A.
Apa
Itu Kecerdasan?
Howard
Gardner menjelaskan kecerdasan sebagai suatu kemampuan untuk memecahkan masalah
dan menciptakan produk yang mempunyai nilai budaya. Menurutnya setiap individu
mempunyai kecerdasan majemuk di dalam dirinya yang disebut MI (Multiple
Inteligences). Kecerdasan MI meliputi: linguistik,
matematis-logis, spasial, kinestetik jasmani, musikal, interpersonal,
intrapersonal, naturalis, dan eksistensial.
1. Kecerdasan
Linguistik
Yaitu
kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif baik secara lisan maupun
tertulis. Contoh: pembaca berita, pendongeng, pembicara, orator, editor,
wartawan, dsbnya.
2. Kecerdasan
Matematis-Logis
Yaitu
kemampuan mengolah angka dan menggunakan logika atau akal sehat dengan baik.
Contoh: pengolah data, ahli matematika, ahli statistik, peneliti, ahli logika,
programer, dsbnya.
3. Kecerdasan
Spasial
Yaitu
kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat. Contoh: perancang,
pencipta, penemu, pemburu, pemandu, dsbnya.
4. Kecerdasan
Kinestetik Jasmani
Yaitu
kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan.
Contoh: penari, pengukir, ahli bedah, penata, atlet, mekanik, aktor, dsbnya.
5. Kecerdasan
Musikal
Yaitu
kemampuan menangani berbagai bentuk musik dengan cara mempersepsi, membedakan,
mengubah, dan mengekspresikan. Contoh: penikmat musik, kritikus musik,
komposer, komponis, penyanyi, dsbnya.
6. Kecerdasan
Interpersonal
Yaitu
kemampuan memersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta
perasaan orang lain. Contoh: negosiator, sales, intertainer, pekerja sosial,
dsbnya.
7. Kecerdasan
Intrapersonal
Yaitu
kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Contoh filosof, peneliti mandiri, psikolog, perenung, dsbnya.
8. Kecerdasan
Naturalis
Yaitu
keahlian mengenali dan mengkategorikan spesisies flora-fauna di lingkungan
sekitar. Contoh ahli biologi, penjaga hutan, dokter hewan, hortikulturis,
dsbnya.
9. Kecerdasan
Eksistensial
Yaitu
Point-point
kunci dalam teori MI adalah setiap individu pada umumnya memiliki satu atau
lebih kecerdasan yang menonjol dalam dirinya. Semua kecerdasan bekerja sama
secara unik dalam mengolah dan mereproduksi kembali informasi yang dibutuhkan.
Ada
beberapa upaya agar menjadi cerdas di setiap kategori:
·
Pendidikan MI adalah upaya menghargai
individu sebagai pribadi yang unik dimana satu dan lainnya berbeda dalam minat
dan kecerdasannya.
·
Menerapkan MI berarti mengelola
perbedaan individu sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.
B. Konsekuensi
Penerapan MI
Perubahan dalam
strategi pembelajaran ynag digunakan untuk mencapai setiap kompetensi yang
telah ditentukan. Strategi pembelajaran MI adalah upaya mengoptimalkan semua
kecerdasan (MI) yang dimiliki siswa untuk mencapai kompetensi tertentu yang
terdapat dalam kurikulum. Di bawah ini terdapat beberapa langkah penerapan strategi
pembelajaran MI:
·
Memberdayakan semua jenis kecerdasan
pada setiap mata pelajaran
·
Mengoptimalkan pencapaian mata pelajaran
tertentu berdasarkan kecerdasan yang menonjol pada masing-masing siswa.
·
Mengoptimalkan semua kecerdasan
(MI) yang dimiliki siswa.
·
Menjadikan setiap siswa sang juara pada
bidang tertentu sesuai kecerdasan yang menonjol pada dirinya.
·
Mendorong guru melakukan inovasi terus
menerus dalam cara mengajarnya.
·
Menciptakan kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan.
C.
Esensi Teori Pendidikan MI
M:
menghormati keunikan setiap orang
A:
adanya berbagai variasi cara belajar
T:
Tersedianya sejumlah model penilaian
C:
cara yang hampir tidak terbatas untuk mengaktualisasikan diri
Prinsip
utama dari teori pendidikan MI adalah setiap anak cerdas.
PERTEMUAN
X
IMPLEMENTASI
MI DALAM PEMBELAJARAN
A. MI
(Kecerdasan Jamak)
Untuk
menganalisis potensi siswa, ada beberapa cara yang dilakukan:
·
Tes multiple
intelligences
·
Wawancara individual
·
Pengamatan terpadu
Hasil
potensi siswa digunakan untuk:
·
Mengoptimalkan kecerdasan yang menonjol
·
Mengembangkan kecerdasan yang potensial
·
Mempertahankan kecerdasan yang kurang.
B. Peta
Kecerdasan MI Siswa
Urutannya:
nama, kelas, dan jenis kecerdasan.
Ø Tes
Multiple Intelligences
Jenis
dan bobot kecerdasan.
Jenis
|
Bobot Kecerdasan
|
LInguistik
|
8
|
Matematis-logis
|
7
|
Spasial
|
5
|
Kinestetik-jasmani
|
5
|
Musikal
|
4
|
Interpersonal
|
6
|
Intrapersonal
|
8
|
Naturalis
|
3
|
Ø Wawancara
Tes
wawancara dilakukan apabila:
·
Terdapat beberapa kecerdasan
·
Siswa dalam keadaan labil
·
Tidak terdapat hal yang menonjol
PERTEMUAN
XI
STRATEGI
MENGOPTIMALKAN KECERDASAN
A.
Strategi Mengoptimalkan Kecerdasan
Ada
beberapa strategi mengoptimalkan kecerdasan
·
Melakukan supervisi kelas
Ø Memahami
kelas sebagai keragaman dalam segala hal, kecerdasan, minat, sikap, dsbnya.
Ø Memberikan
pelayanan yang seimbang pada setiap individu
Ø Mendorong
perkembangan kecerdasan tertentu pada tingkat yang optimal
·
Memberi layanan individual
Ø Memahami
setiap individu dan kecerdasan atau potensi yang dimiliki
Ø Memberikan
pelayanan yang berbeda pada setiap individu sesuai kecerdasannya
Ø Mengembangkan
kecerdasan yang menonjol secara optimal
Ø Melakukan
konseling secara berkala
·
Ekskul yang menantang dan terbimbing
Ø Ekskul
merupakan pengembangan kecerdasan yang akan dibina
Ø Ekskul
dirancang secara komprehensif untuk menghasilkan prestasi tertentu
Ø Menginformasikan
capaian ekskul secara berkala kepada orang tua.
·
Meminta partisipasi keluarga
Ø Keluarga
adalah bagian dari sistem dalam pengembangan kecerdasan majemuk
Ø Keluarga
adalah tempat awal dimana siswa menerapkan kecerdasan yang dimilikinya.
Ø Partisipasi
keluarga dalam memantau hasil perkembangan siswa.
·
Tampil dalam berbagai peristiwa
Ø Setiap
kecerdasan menuntut adanya tempat untuk mendemonstrasikan kebolehannya.
Ø Mendorong
siswa tampil dalam berbagai acara baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
·
Merayakan setiap peristiwa
Ø Menjadikan
keberhasilan sebagai suatu peristiwa yang mengesankan
PERTEMUAN XII
STANDARISASI
NASKAH MULTIMEDIA
Ada
beberapa model pembelajran berbasis multimedia: jaringan, multimedia, interaktif,
audio-visual, audio dan visual, dan cetak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar